Kenapa Kita Tak Merasakan Bumi Berputar? Mungkin Bumi Datar!

Jika Bumi berputar ribuan km/jam, mengapa kita tak merasakannya? Apakah ini bukti Bumi datar? Simak penjelasan ilmiah lengkapnya di sini!

Bayangkan ini: Kamu berdiri di atas karpet ajaib yang melaju dengan kecepatan lebih dari 1.600 km/jam, namun kamu tidak merasakan apa pun. Aneh, bukan? Nah, inilah yang sebenarnya terjadi dengan Bumi. Planet ini berputar pada porosnya dengan kecepatan luar biasa, tapi kita sama sekali tidak menyadarinya.

Bagi sebagian orang, fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah Bumi benar-benar bulat dan berputar? Atau justru diam dan datar seperti yang dipercaya oleh penganut teori Bumi datar? Mari kita telusuri penjelasannya dengan pendekatan ilmiah yang mudah dipahami.

Kecepatan Rotasi Bumi dan Ilusi Diamnya Gerakan

Bumi berputar dengan kecepatan sekitar 1.670 km/jam di garis khatulistiwa. Namun, ada satu alasan utama mengapa kita tidak merasakannya: gerakan yang konstan.

Ketika kita berada di dalam mobil yang melaju dengan kecepatan tetap di jalan tol, kita tidak merasakan gerakan tersebut, kecuali jika ada akselerasi atau perlambatan. Sama halnya dengan Bumi, karena rotasinya konstan, tubuh kita tidak memiliki acuan untuk merasakan perubahan kecepatan.

Selain itu, atmosfer Bumi juga bergerak bersama planet ini. Jadi, kita, udara, dan semua benda di sekitar kita ikut bergerak dengan kecepatan yang sama, membuat kita tidak merasakan perputaran tersebut.

Efek Gaya Sentrifugal: Mengapa Kita Tidak Terlempar?

Jika Bumi benar-benar berputar secepat itu, mengapa kita tidak terlempar ke luar angkasa? Ini karena adanya gravitasi Bumi. Gaya gravitasi menarik semua benda ke arah pusat Bumi, sehingga menyeimbangkan efek gaya sentrifugal akibat rotasi.

Untuk membayangkannya, pikirkan saat kamu memutar seember air dengan tali. Jika diputar cukup cepat, air di dalam ember tidak akan tumpah karena gaya sentrifugalnya masih lebih kecil dibandingkan gaya yang menahannya di dalam ember.

Bukti Empiris Rotasi Bumi

Beberapa bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa Bumi benar-benar berputar antara lain:

  • Pendulum Foucault – Eksperimen ini menunjukkan bagaimana bidang osilasi pendulum berubah akibat rotasi Bumi.
  • Efek Coriolis – Rotasi Bumi mempengaruhi arah angin dan arus laut, menyebabkan pola tertentu di atmosfer dan lautan.
  • Observasi Satelit – Satelit dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) membuktikan bahwa Bumi berputar melalui pengamatan langsung dari luar angkasa.

Klaim Bumi Datar dan Realitas Ilmiah

Teori Bumi datar sering kali menyebutkan bahwa jika Bumi benar-benar berputar, kita seharusnya merasakan efeknya, misalnya angin yang sangat kencang atau sensasi pusing akibat rotasi. Namun, ini adalah kesalahpahaman karena mereka tidak mempertimbangkan prinsip-prinsip fisika seperti ineria, gravitasi, dan rotasi seragam.

Selain itu, mereka sering menggunakan "penglihatan mata" sebagai bukti, tetapi lupa bahwa persepsi manusia sangat terbatas dibandingkan dengan instrumen ilmiah yang telah membuktikan bentuk dan gerakan Bumi selama ratusan tahun.

Kesimpulan

Kita tidak merasakan perputaran Bumi karena kecepatannya konstan, atmosfer ikut berputar, dan gravitasi yang menahan kita tetap di permukaan. Bukti ilmiah seperti Pendulum Foucault, efek Coriolis, dan observasi satelit semuanya mendukung fakta bahwa Bumi memang berputar.

Jadi, meskipun pertanyaan ini sering digunakan sebagai argumen oleh penganut teori Bumi datar, realitas ilmiahnya tetap menunjukkan bahwa Bumi bulat dan berputar.

"Ilmu tidak bergantung pada apa yang kita rasakan, tetapi pada apa yang bisa kita buktikan."

Semoga artikel ini membantumu memahami mengapa kita tidak merasakan perputaran Bumi!


Daftar Pustaka

Hawking, S. (1988). A Brief History of Time. Bantam Books.

Tyson, N. D. (2017). Astrophysics for People in a Hurry. W.W. Norton & Company.

NASA. (2024). Earth’s Rotation and Its Effects. Diakses dari https://www.nasa.gov.

Foucault, L. (1851). Demonstration of the Earth’s Rotation by a Pendulum. Paris Academy of Sciences.

Newton, I. (1687). Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica. Royal Society.


Hak Cipta

Nomor Seri: 9094701823363985536
Penulis: Mochamad Rifaldo Efendi
Type: Article
Publish: Februari 2025, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia.
Hak cipta © 2025 oleh Rivaldyalfi.com.

*Tidak ada bagian dari artikel ini yang boleh diperbanyak, disimpan dalam sistem pencarian, atau ditransmisikan dalam bentuk apa pun atau dengan cara apa pun, baik elektronik, mekanis, fotokopi, perekaman, atau lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.

Oops! Kamu Sedang Offline!

Sepertinya Kamu menghadapi gangguan jaringan.
Atau periksa koneksi jaringan Kamu.