Mengapa Kita Harus Sholat?

Sholat bukan sekadar kewajiban, tapi juga kunci ketenangan jiwa. Temukan jawabannya dalam narasi interaktif yang menggugah hati dan pikiran.

Bayangkan ini. Suatu malam, kamu duduk sendiri di kamar. Hari itu penuh dengan masalah—pekerjaan menumpuk, teman menghilang, dan hati terasa kosong. Kamu menatap langit-langit, bertanya dalam hati, "Kenapa hidup terasa berat?"

Tiba-tiba, suara azan berkumandang dari kejauhan. Ada sesuatu dalam lantunannya yang menyentuh hati. Kamu terdiam. Sejenak, waktu seperti melambat. Seakan ada panggilan lembut yang menenangkan jiwa.

Tapi kemudian, muncul pertanyaan: kenapa harus sholat?

Sholat Bukan Beban, Tapi Sebuah Undangan

Coba pikirkan, ketika seseorang mengundangmu ke jamuan makan malam istimewa, apa yang kamu rasakan? Senang, bukan? Begitu juga dengan sholat. Itu adalah undangan dari Allah, sebuah kesempatan untuk berbicara langsung dengan-Nya.

Sholat bukanlah sekadar ritual fisik, melainkan momen di mana kamu bisa berbicara, mengadu, dan menyerahkan segala kegelisahan kepada-Nya. Ini bukan kewajiban semata, tapi kesempatan luar biasa.

Sholat Sebagai Jawaban dari Keresahan

Pernahkah kamu merasa hidup penuh tekanan? Pekerjaan yang melelahkan, masalah keluarga, atau kegagalan yang terus menghantui? Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat.” (QS. Al-Baqarah: 45)

Sholat bukan sekadar gerakan, tetapi cara untuk mengembalikan keseimbangan. Saat sujud, semua beban terasa lebih ringan. Saat duduk di antara dua sujud, ada ketenangan yang mengalir.

Dialog dengan Sang Pencipta

Bayangkan kamu bisa berbicara dengan seorang pemimpin besar, mungkin presiden atau raja. Tentu itu adalah kesempatan luar biasa.

Sekarang bayangkan lagi: Sholat adalah pertemuan langsung dengan Sang Pencipta alam semesta. Tidak ada perantara, tidak ada batasan.

Ketika kamu membaca Al-Fatihah, Allah langsung menjawab setiap ayat yang kamu ucapkan. Kamu tidak sedang berbicara sendirian—kamu sedang berdialog dengan-Nya.

Sholat Sebagai Obat Hati yang Resah

Pernahkah kamu merasa kosong, bahkan ketika dikelilingi banyak orang? Itu karena manusia sering mencari kebahagiaan di tempat yang salah.

Uang, cinta, atau popularitas sering kali dianggap sebagai sumber kebahagiaan. Padahal, kebahagiaan sejati adalah ketika hati tenang. Dan ketenangan itu datang dari mengingat Allah.

“Ketahuilah, dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Sholat adalah cara paling nyata untuk mengingat-Nya. Dalam setiap takbir, setiap rukuk, setiap sujud, ada ketenangan yang mengalir dalam jiwa.

Jika Hidup Adalah Perjalanan, Sholat Adalah Kompasnya

Kita semua adalah musafir di dunia ini. Tidak ada yang tahu kapan perjalanan ini akan berakhir. Tapi satu hal yang pasti: kita butuh arah.

Sholat adalah kompas yang menuntun kita agar tidak tersesat. Sholat mengingatkan kita bahwa hidup ini sementara, dan ada kehidupan yang lebih besar menanti.

Kesimpulan

Jawabah dari pertanyaan Mengala Kita Harus Sholat? adalah Sholat bukan hanya sekadar kewajiban, tapi juga kebutuhan. Seperti tubuh yang butuh makanan, jiwa pun butuh nutrisi. Dan sholat adalah makanan bagi hati.

Jadi, ketika azan kembali berkumandang, tanyakan pada diri sendiri:

"Apakah aku akan menghadiri undangan ini? Apakah aku ingin menemukan kedamaian sejati?"

Karena sesungguhnya, sholat bukanlah beban, tapi jalan pulang bagi jiwa yang rindu kepada Tuhan.


Hak Cipta

Nomor Seri: 1896863330713465013
Penulis: Mochamad Rifaldo Efendi
Type: Article
Publish: Februari 2025, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia.
Hak cipta © 2025 oleh Rivaldyalfi.com.

*Tidak ada bagian dari artikel ini yang boleh diperbanyak, disimpan dalam sistem pencarian, atau ditransmisikan dalam bentuk apa pun atau dengan cara apa pun, baik elektronik, mekanis, fotokopi, perekaman, atau lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.

Oops! Kamu Sedang Offline!

Sepertinya Kamu menghadapi gangguan jaringan.
Atau periksa koneksi jaringan Kamu.